Armonica Bocorkan Singgel Terbaru saat Tampil di Ke.Temu

SELASWARA — Armonica bermain cukup epik di panggung ruang Ke.Temu, Pancor, pada 8 Juli 2023 Malam. Sedikit bocoran, band asal Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini akan memberi kejutan dengan singgel terbaru mereka yang akan rilis versi finalnya di acara Supernova, 29 Juli mendatang.

Singgel ini diberi judul “Tangga Menuju Bulan”. Begitu mendengar judulnya, saya melihat ada nuansa surealisnya. Ketika bersapa dengan Yuspianal Imtihan (Vokalis) di atas panggung, saya mengetahui bahwa aransemennya masih dalam tahap penyempurnaan. Dan akan dibawakan secara paripurna saat acara Supernova nanti. Sedangkan Fery (Basis) berceletuk bahwa ini akan menjadi singgel yang keren nantinya.

Menyanyikan Puisi Kehidupan dan Membacakan Lagu Lingkungan

Musik dimainkan dengan lagu pertama mengenai “bumi akan baik-baik saja tanpamu”. Saat tampil, Armonica berkolaborasi dengan Fatih Kudus Jaelani yang ambil bagian untuk membacakan puisi. Sekilas terdengar puisi mengenai seorang yang bunuh diri karena memiliki gangguan tidur atau insomia.

Dari sana, saya agak bingung menafsirkan peristiwa yang coba mereka ciptakan dari kolaborasi musik dan puisi di atas. Yang saya tafsirkan di babak pertama ini, adalah cerita tantang nihilisme alam dan manusia. Tentang ketakbermaknaan manusia dan alam.

Memainkan lagu kedua, Armonica membawakan “Reklamasi Benoa,” sebuah lagu perlawanan terhadap reklamasi yang ada di Bali. Perlu diketahui, hal yang sama juga dilakukan oleh Gerakan Bali Tolak Reklamasi yang melakukan protes keras dari pada 2014 silam. Lagu-lagu yang dibawakan Armonica sebagian besar dari Album “Tanah, Air, dan Udara”.

Kami Ingin Nyaman Menikmati Musik!

Saya harus jujur, bahwa arsitektur kafe Ke.Temu sangat tidak cocok untuk memberikan pandangan luwes untuk menikmati sebuah pertunjukan musik. Sebab, banyak benda-benda yang menghalangi pandangan penonton, misalnya lampu yang melintang di bagian tenggah panggung. Itu akan menghalangi pendokumentasian yang keren dari arah depan.

Satu lagi, mengenai posisi panggung yang saya rasa terlalu tinggi jika dilihat oleh penonton yang duduk di depan panggung. Panggung yang terlalu tinggi itu bikin penonton perlu mendongakkan kepala. Bikin sakit leher. Juga dengan posisi kursi yang dibikin tak menghadap panggung. Menyedihkan.

Saya menyaksikan ini seperti bentuk tidak bertemunya penataan ruang untuk merayakan musik. Oleh sebab itu, penataan ruang perlu menjadi pertimbangan saat pertunjukan musik yang nyaman.

Sementara, yang saya amati dan dengar, penata suara tak memperhitungkan jangkauan suara hingga ke ujung ruangan. Dan jika pihak kafe memiliki kru penata panggung, dapat mempertimbangkan inovasi pencahayaan. Itu guna merebut perhatian penonton sekaligus menciptakan suasana yang dramatis.

Namun, terlepas dari semua di atas. Kita menunggu kejutan dan performa seperti apa yang akan disajikan Armonica di Supernova mendatang. Kamu penasaran? Sama. Kita tak boleh ketinggalan!

Reporter: Ilham Lazuardi

Editor: Redaksi