Berita

Jadi Top One KEN NTB Lagi, Alunan Budaya Masih Menanti Genggaman APBD Induk

Written by redaksi.selaswara · 1 min read >

SELASWARAPringgasela belum tidur. Di antara bunyi gamelan dan riuh penenun, sebuah panggung seni kembali berdenyut — berharap jadi jembatan antara mimpi besar dan dukungan nyata.

Gelaran Alunan Budaya di Pringgasela, Lombok Timur, resmi terpilih lagi menjadi bagian Karisma Event Nusantara (KEN) 2025). Bukan hanya masuk daftar, tapi menempati Top One KEN NTB untuk kedua kalinya. Namun, di balik tepuk tangan, panitia masih mengelus dada: dukungan APBD induk Pemprov NTB belum benar-benar tergenggam.

“Sejak Alunan Budaya pertama sampai kedelapan, Pemprov NTB belum pernah memberikan bantuan. Tahun ini pun wujud dukungan belum jelas,” tutur Ahmad Ferryawan, Ketua Lembaga Alunan Budaya, Senin (30/6).

Mimpi Besar, Dana Kecil

Tahun ini, Alunan Budaya mengusung tema ‘Nyiwaq’ — berarti ke-9. Bagi Ferry dan tim, angka ini bukan sekadar hitungan mundur, melainkan loncatan: pertunjukan seni akbar yang belum pernah dihelat di NTB sebelumnya.

“Kita ingin setara dengan Pesta Kesenian Bali atau F8 Makassar. Kalau mau diakui nasional, ya harus berani,” sambung Ferry.

Dukungan memang sudah ada dari Pemkab Lotim. Namun, besarnya bantuan dinilai masih minim, sebab bukan berasal dari APBD induk. Padahal, status Top One KEN NTB seharusnya diikuti komitmen yang sepadan.

“Cita-cita kami, Alunan Budaya ini bukan hanya jadi Top One NTB. Kami ingin masuk 10 besar event budaya nasional Indonesia,” tegasnya.

Tak Lagi Sekadar Milik Pringgasela

Koordinator Event, Pirhara Gaffra, menambahkan, di balik perhelatan ini ada semangat untuk menjadikan Alunan Budaya milik bersama.

“Event ini sudah jadi ruang kultural bersama, bukan hanya Pringgasela. Pemkab, Pemprov, semua punya tanggung jawab,” katanya.

Di bawah kepemimpinan daerah yang baru, panitia optimistis akan ada kebijakan yang lebih mendukung. Mimpi besar ini perlu nyali anggaran — bukan sekadar janji.

Alunan Budaya Desa 9 dijadwalkan 20–26 Juli 2025 di Pringgasela Raya, Lombok Timur. Nada-nada warisan siap kembali mengalun — selagi dukungan nyata tak lagi sekadar retorika.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *