Ada Isu Kesehatan Mental di lirik Single “Normal” Rumahsakit

Setelah saya memutar single “Normal” Rumahsakit di layanan streaming musik, lagu teranyar ini seperti dipersembahkan sebagai sebuah support system atau sistem pendukung bagi mereka yang mengalami masalah kesehatan mental. 

Rumahsakit kembali merilis single bertajuk “Normal”. Single ini dirilis 3 pekan setelah mereka merilis video musik “Metro” tepatnya 4 Agustus 2023. Single ini seperti hiburan dan harapan untuk mereka yang dilanda kecemasan dan depresi. “Hiburan dibalik kecemasan, harapan dibalik kegalauan, ” demikian teks di akun resmi media sosial mereka pada 25  Agustus 2023. 

Lagu yang dimulai dengan tempo pelan ini, selain menjadi hiburan, juga pelengkap mendialogkan isu kesehatan mental yang memang tren di masyarakat kita saat ini. Berikut ini adalah kesan yang saya tangkap dari membaca lirik “Normal”.

Teringat saat semua biasa
Tiada istimewa
Dunia cukuplah begitu saja
Tak membuat resah
Beritanya ada-ada saja
Cerita yang tak ada ujungnya
Masalah tak ada hentinya

Secara keseluruhan, lirik lagu tersebut mengungkapkan kerinduan akan masa lalu yang lebih tenang dan sederhana, serta respons terhadap dunia yang semakin kompleks dan penuh dengan masalah. Saya juga menangkap penggalan lirik di atas seperti kemuakan pada jurnalisme yang membuat berita dengan sentimen negatif yang menciptakan kecemasan dan terus dimunculkan.

Dari sudut pandang psikologis, lirik ini bisa mencerminkan perasaan seseorang yang mungkin mengalami gejala kelelahan emosional atau depresi. Ketidakpuasan dengan kehidupan sehari-hari dan ketidakmampuan untuk merasa gembira atau istimewa bisa menjadi tanda-tanda penting dari masalah kesehatan mental.

Sebuah studi yang dilakukan oleh University of Pennsylvania menemukan bahwa orang yang sering membaca berita tentang politik dan ekonomi lebih sering mengalami kecemasan dan stres. Apalagi sekarang menjelang tahun politik 2024, mengatur irama mental sendiri adalah suatu yang mesti disadari dengan cara: membatasi konsumsi berita dan sadar berita tidak selalu menggambarkan realitas.

Sementara, sebuah studi yang dilakukan oleh University of California, Los Angeles, menemukan bahwa orang yang sering menonton berita tentang kekerasan dan bencana alam lebih sering juga mengalami kecemasan dan depresi.

Hanya engkau yang membuat warasku tak hilang
Jalani semua
Walau dunia seakan gelap tak bersahabat
Kau buatku tak gila
(Dunia cukuplah begini saja)
(Dunia cukuplah begini saja) Jalani semua
(Dunia cukuplah begini saja)
(Dunia cukuplah begini saja) Kau buatku tak gila

Saya merasa lirik ini menggambarkan perasaan seseorang yang merasa bahwa satu-satunya sumber cahaya atau kebahagiaan dalam kehidupan mereka adalah seseorang yang mereka cintai.

Kata “gila” pada lirik ini menggambarkan bahwa orang yang dicintai adalah satu-satunya sumber kestabilan emosional dan kesejahteraan di tengah dunia yang gelap dan tak bersahabat, dan ketika mereka tidak bersama orang tersebut, ada perasaan kehilangan yang kuat.

Sistem pendukung dapat memainkan peran penting dalam membantu mengatasi masalah kesehatan mental. Sebuah studi yang diterbitkan di Journal of the American Medical Association menemukan bahwa orang yang memiliki  sistem pendukung yang kuat lebih kecil kemungkinannya mengalami depresi dan kecemasan.

Hal ini menunjukkan bahwa hubungan tersebut memainkan peran krusial dalam menjaga kesehatan emosional individu.  Untuk para caregiver di manapun kalian berada–tetap tabah. 

Jika seseorang merasa bahwa lirik ini merujuk pada pengalaman mereka sendiri dan mengalami kesulitan emosional, penting untuk mencari dukungan dari seorang profesional kesehatan mental untuk menjelajahi perasaan dan masalah mereka dengan lebih mendalam.

Video musik “Normal” berdurasi 3:53 menit yang hanya menampilkan artwork dengan menggambarkan sejoli berbentuk tengkorak yang menaiki tangga dengan bergandengan dengan detail-detail nirmana.

Single ini merupakan bagian dari album “About Time” yang diproduseri Lafa Pratomo di Ruang Waktu Musik yang direncanakan rilis September mendatang.

Rumahsakit beranggotakan 5 orang yaitu, Muhammad Arief Bakrie (Vokal). Marky Najoan (Guitar), Mickey Najoan (Keyboard), Fadli Wardhana (Drum), dan Shendy Adam (Bas).