Terinspirasi dari Puisi Sapardi Djoko Damono, Tjerita Coeklat Rilis Single “Tetap Tenang” Setelah Lima Tahun Disimpan

Tjerita Coeklat, nama yang mungkin belum terlalu familiar di telinga para pecinta musik tanah air. Namun, di balik nama tersebut, tersimpan kisah-kisah yang menarik untuk diikuti. Tjerita Coeklat adalah nama panggung dari Hanan, seorang solois asal Keruak, Lombok Timur, yang memiliki passion besar dalam bermusik.

SELASWARA.COM — Pada Sabtu, 20 Januari 2024, Tjerita Coeklat merilis single terbarunya yang berjudul “Tetap Tenang”. Lagu ini terinspirasi dari puisi Sapardi Djoko Damono yang berjudul “Aku Ingin”. Hanan mengaku sering memainkan puisi tersebut dalam mode looping di rumahnya.

“Lagu ini terinspirasi dari puisinya Sapardi Djoko Damono – Aku Ingin, sering sekali saya mainkan dalam mode looping di rumah”, ujar Hanan.

Lagu “Tetap Tenang” sendiri sudah lama tersimpan di dapur Tjerita Coeklat, sekitar lima tahun lebih. Hanan mengatakan bahwa lagu ini merupakan ungkapan rasa syukur dan harapan kepada anaknya yang baru lahir.

“Terbanglah nak, kau bebas menjelajah sekarang, kau tak lagi terpenjara didalam buku atau menjadi lagu penghibur anak di ruang tamu rumah tjerita, Tetap Tenang, Nak!”, tulis Hanan dalam rilisnya.

Single “Tetap Tenang” ini juga menandai akhir dari jeda bermusik Tjerita Coeklat pada tahun ini. Sebelumnya, pada akhir tahun 2021, Tjerita Coeklat merilis karya kolaborasi yang berjudul “Rumah”.

“Rumah” memuat isu sosial dan lingkungan hidup yang merupakan respon Hanan terhadap kondisi lingkungan yang kotor serta pengelolaannya yang dipolitisasi oleh penguasa.

Untuk mengamplifikasi pengaruh pesan dalam lagu “Rumah”, Tjerita Coeklat mengikutsertakan beberapa musisi lain, seperti Wen (Vokalis Amtenar), Vee Nhavan (Solois), Pamela Paganini (Solois), Ary (Vokalis In7uisi), dan Yuga Anggana (Bassist Dipsy Do) dalam proses penggarapan, sekaligus mengisi trek-trek lagu.

Awal Karir Tjerita Coeklat

Tjerita Coeklat sendiri mengawali karir musiknya pada 2008 dengan mulai mempelajari instrumen gitar. Selanjutnya pada 2011, ia sempat bergabung dengan kelompok musik dan berkenalan dengan seni sastra.

Pada pertengahan 2013, setelah menulis puisi dan lagu, Hanan mulai mengenakan nama Tjerita Coeklat. Karya pertama yang dihasilkan oleh Tjerita Coeklat pada masa itu adalah sebuah single bertajuk “Eleanor”.

Periode awal karir musik Tjerita Coeklat berlangsung di Yogyakarta, lalu ia memutuskan untuk berhenti sementara dalam karir musik, selepas meninggalkan kota tersebut untuk kembali ke kampung halaman.

Tjerita Coeklat mulai menata karir musiknya di Lombok sejak 2018 dengan merilis single dari tahun ke tahun di platform musik digital, di antaranya “Purnama Kelima” featuring Dina Glistan 2019, “Hai Nona” 2020, “Rinai” 2021, dan “Rumah” 2021.

Dalam single terbaru kali ini, Tjerita Coeklat masih berada di bawah naungan V3E Management, sebuah label musik independen yang berbasis di Lombok.

Sedangkan proses rekaman dilakukan sendiri, sedangkan tahapan mixing mastering dilakukan oleh Alfian Bakti dan Teguh di Gear Studio, Selong, Lombok Timur. Single “Tetap Tenang” ini sudah bisa didengarkan di berbagai platform musik digital, seperti Spotify, Joox, Deezer, dan lain-lain.

Tjerita Coeklat merupakan salah satu contoh dari musisi lokal yang memiliki kreativitas dan inovasi dalam berkarya. Meski belum banyak yang mengenalnya, Tjerita Coeklat tetap konsisten dalam menyampaikan pesan-pesan positif melalui lagu-lagunya.

Hal menarik lain dari Tjerita Coeklat yakni dari ciri khas dalam gaya bermusiknya. Tjerita Coeklat menggabungkan unsur folk, pop, dan sastra. Tjerita Coeklat berharap bahwa lagu-lagunya bisa memberikan inspirasi dan motivasi bagi para pendengarnya.