Menu
Menu
Pringgasela, SELASWARA.COM – Lombok Timur, khususnya Pringgasela Raya akan menjadi saksi sejarah bagi para penggemar musik ska di Indonesia. Pasalnya, kanal resmi Alunan Budaya Desa (ALBD) Pringgasela baru saja mengumumkan Tipe-X sebagai guest star yang akan mengguncang malam puncak ALBD pada minggu (1/10) nanti di Lapangan Mopra Pringgasela.
Ahmad Feryawan selaku Event Director ALBD, dalam wawancaranya dengan jurnalis Selaswara mengatakan bahwa pemilihan guest star Tipe-X dilakukan usai melihat pasar yang ada di Lombok Timur. Tipe-X sebagai salah satu band ska legendaris, juga dirasa masih memiliki euforia yang tinggi di sini.
“Euforia legend-legend itu masih akrab di Lombok Timur. Terutama kita di Pringgasela, juga di sekitar, ingin membangkitkan jiwa-jiwa muda kaum-kaum terdahulu,” ujar pria yang kerap disapa Fery tersebut.
Fery menambahkan, bahwa keputusan ALBD mendatangkan Tipe-X juga didasarkan pada hasil musyawarah tim panitia yang terdiri dari para tetua yang ‘turun gunung’ dan para pemuda.
“Bedanya tim yang sekarang sama yang dulu, sekarang semuanya bergabung jadi satu, mereka beri daftar bakal calon guest star waktu pertemuan malam itu di Kedai Kokoday Pringgasela.” Kata Fery.
“Malam itu ada amaq Tane, ada Madu, ada Gapra, ada Iwan, ada Bintang, ada Fem, ada Muazan, ada Imenez, ada Ligus, ada Goyang, ada Ilham, dan lain-lain. Ada juga pak Ocen namanya,” jelas Fery dengan suara bergetar saat menyebutkan nama mereka.
Selain Tipe-X di malam puncak, ALBD juga akan menampilkan band-band lokal terbaik dari Lombok Timur, juga para musisi yang ada di komunitas-komunitas musik yang sedang bangkit.
Tanggapan dan antusiasme masyarakat terhadap beberapa penampil yang sudah diumumkan, khususnya dengan kehadiran Tipe-X, sangat mendukung dan positif. Fery mengatakan bahwa masyarakat Pringgasela sudah terbiasa dengan dunia konser atau event sejak 2015.
Sedangkan salah satu musisi yang juga penikmat musik ska, M. Deniar Hidayat, atau yang biasa dikenal dengan nama panggung Den Aero, turut bersemangat dengan kehadiran Tipe-X sebagai guest star. Juga berharap agar kedatangan Tipe-X ini tidak batal.
“Keren banget. Beberapa waktu lalu juga saya sempat dengar bakal ada Tipe-X ke Lombok Timur, taunya nggak jadi. Padahal sudah saya siapkan dana buat beli tiketnya. Saya dan semua keluarga juga suka dengan Tipe-X, bahkan ada beberapa lagu yang saya tahu.”
Den Aero juga sudah mantap untuk datang menonton band ska legendaris tersebut.
“Ya Tipe-X harus jadi, dan saya harus nonton pokoknya.” Terang Den Aero saat ditemui di sela aktivitasnya saat bergiat Di Luar Jendela.
Fery juga mengatakan bahwa ALBD merupakan bentuk kreativitas dan inisiatif pemuda Pringgasela untuk menggelar konser sendiri tanpa harus pergi ke kota.
“Karena kita sudah tidak bisa lagi terus-terusan pergi berburu konser ke kota. Untuk itu, untuk melengkapi rasa kegelisahan, kita harus buat sendiri. Akhirnya kami, menggelar konser. Istilahnya, anak kampung sini menggelar konser, kenapa tidak?” katanya.
Persiapan dan kerjasama panitia dalam menyelenggarakan acara ini tidak jauh beda dengan event-event yang lain. Fery mengakui bahwa ada suka duka, ada kendala, juga tantangan dalam prosesnya. Namun ia menegaskan bahwa semua yang dibuat ini terjadi atas pemikiran-pemikiran atau cita-cita yang ada di sekitar pemuda Pringgasela yang ingin membangkitkan geliat tenun sebagai produk unggulan desa mereka.
“Ketika kita menganggap diri kita kecil, kecil-lah kita. Ketika kita menganggap diri kita besar atau bisa, pasti bisa,” tuturnya.
Fery menginformasikan bahwa tiket presale dijual seharga Rp40rb dan bisa dipesan melalui artatix.co.id. Ia juga mengatakan bahwa kuota penonton terbatas, jadi ia menghimbau masyarakat untuk segera memesan tiket sebelum ludes.
ALBD merupakan festival seni budaya yang digagas oleh pemuda Pringgasela. Tujuannya, untuk melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya khas Pringgasela, khususnya tenun ikat yang sudah terkenal hingga mancanegara. ALBD juga menjadi ajang promosi dan pemberdayaan masyarakat Pringgasela dalam bidang pariwisata, ekonomi, dan sosial.
Reporter: Bayu Utomo
Editor: Ilham Lazuardi
