Musik

Teguh L Wijaya Merilis Album VIBRASI: Suara-Suara Jujur dari Hidup yang Bergetar

SELASWARA.COM — Setelah dikenal lewat lagu viral Meleke Kamu dan disusul Dirindu Semesta, musisi asal Lombok, Teguh L Wijaya, akhirnya merilis album...

Written by redaksi.selaswara · 2 min read >
Teguh L Wijaya Album Vibrasi

SELASWARA.COM — Setelah dikenal lewat lagu viral Meleke Kamu dan disusul Dirindu Semesta, musisi asal Lombok, Teguh L Wijaya, akhirnya merilis album debut bertajuk VIBRASI. Album ini dirilis pada 9 Mei 2025 dan memuat delapan lagu yang mencerminkan berbagai fase emosional dalam hidup sang musisi—mulai dari masa remaja yang gelisah hingga proses menjadi dewasa yang perlahan menemukan arah.

“Vibrasi itu getaran. Jadi aku buatnya beda-beda genre, beda-beda tempo. Karena itu dari pengalaman pribadi. Fase puber ke dewasa itu kan kita masih labil,” ujar Teguh dalam siaran langsung Music Live Chat bersama RRI Pro 2 Mataram (10/5), sehari setelah perilisan albumnya.

Di album ini, Teguh mengeksplorasi genre yang luas dan tak terikat. Pop, Akustik, R&B, Rock, EDM, Reggae, hingga Dangdut hadir bersisian dalam komposisi yang tidak hanya menghibur, tapi juga mencerminkan keberagaman rasa. Dari Musim Mataq, lagu berbahasa Sasak yang berarti “musim panen”, hingga Sabar Tak Berujung yang ditulis dari pengalaman pribadi tentang kesabaran dalam luka yang tak kunjung reda.

“Musim Mataq itu lagu tradisional Sasak. Aku kenal lagu ini sejak SMP. Sekarang aku bawain lagi, karena siapa yang akan teruskan kalau bukan kita sendiri?” jelasnya dalam wawancara tersebut.

Salah satu lagu utama, Ndeq Wah Peduli, diciptakan bersama Hendrish dan menggunakan bahasa Sasak sebagai upaya Teguh untuk tetap menyuarakan identitas kulturalnya. Teguh menjelaskan bahwa lagu ini menggambarkan perasaan seseorang yang merasa tak dianggap—sebuah protes sekaligus refleksi dalam relasi yang timpang.

Di tengah eksplorasi musikalnya, Dirindu Semesta menempati posisi spesial. Dirilis lebih awal sebagai single, lagu ini merupakan hasil kolaborasi dengan psikolog Lalu Yulhaidir, yang juga menulis liriknya berdasarkan pengalaman mendampingi proses penyembuhan klien-kliennya.

“Saya memilih Teguh karena karakter vokalnya dapet, dan deep emotion-nya nyampe. Lagu ini semoga bisa mengundang kesadaran banyak orang untuk kembali menemukan dirinya yang berharga,” ujar Yulhaidir.

Sebelum akhirnya merilis album secara independen, Teguh sempat menjalin kerja sama dengan beberapa label di Lombok. Namun prosesnya justru membuatnya merasa terasing dari musiknya sendiri.

“Aku disuruh pakai autotune, bahkan diminta gimmick pacaran. Itu bukan aku. Akhirnya aku putuskan keluar. Aku tahu, kalau aku terus lanjut di situ, aku kehilangan diriku sendiri,” ungkapnya.

Album ini kemudian dikerjakan bersama Nada Merdu (Garut) dan sound engineer Arya Maula serta Alfian Bakti dari Lombok, dengan semangat gotong-royong dan produksi yang jujur. Kolaborator lain seperti Hendrish, Ikhin, Sandi, Yulhaidir, Ilham, dan Sidzia Madvox juga menyumbangkan warna musikal yang membuat VIBRASI terasa kaya namun tetap utuh.

Khusus untuk lagu Dan Kunikmati, Teguh menyanyikannya ulang dari lagu yang sebelumnya ditulis dan dirilis oleh Sidzia Madvox pada tahun 2021. Dalam wawancara yang dipublikasikan oleh Lombok Urban Society, Sidzia menyampaikan apresiasinya:

“Terus terang saya tidak menyangka kalau lagu itu yang dipilih Teguh. Saya pribadi merasa suara saya tidak cocok di lagu ini, tapi waktu dengar versi Teguh, saya langsung bilang: dia memang cocok menyanyikannya,” ujar Sidzia.

Ia menyebut bahwa versi Teguh membuat lagunya terdengar lebih soft dan menemukan “takdirnya”. Ia juga menilai Teguh sebagai penyanyi yang mampu menerjemahkan lagu menjadi pengalaman yang lebih emosional dan penuh suasana.

“Musiknya jadi lebih nyaman. Teguh itu penyanyi yang sangat keren, dan pendengar yang baik.”

Bagi Teguh, VIBRASI adalah album yang merepresentasikan kejujuran sebagai nilai utama. Ia tidak mengejar ketenaran instan, melainkan pertemuan yang tulus antara musik dan mereka yang benar-benar mendengarkan.

“Aku tahu pendengarku mungkin nggak banyak, tapi aku pengen mereka bener-bener denger dan merasa ditemani. Nggak perlu viral, asal jujur,” tuturnya.

Dengan delapan lagu yang penuh getaran dan keberanian untuk menjadi diri sendiri, VIBRASI menjadi penanda penting dalam perjalanan musikal Teguh L Wijaya. Sebuah album yang bukan hanya layak dengar, tapi juga layak dirasa.

VIBRASI kini dapat didengarkan di seluruh platform streaming digital. Dengarkan dan biarkan getaran itu menjangkau sisi paling jujur dari dirimu.

Penampilan Lock Block di Merocket. SELASWARA

Kami Tak Menari, Kami Menghantam

Bayu Utomo in Musik
  ·   2 min read

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *