Sastra & Seni Budaya

Puisi-Puisi Muhammad Asqalani eNeSTe

Menjadi Murid Mati

M/

mula-mula aku mengira sebutir tanah adalah Isa, tapi burung-burung bisu memenggal kepalanya sendiri. biji mataku menggelinding. menjadi mata air.

M/

guruku langit yang rendah. sekolahku lembah yang tinggi. pelajaranku adalah langit dan lembah di dada orang mati.

M/

Isa

Isa

aku melihat dunia jadi padang pekuburan luas.

semuanya terbongkar.

rahasia jadi taman kanak-kanak.

Kubang Raya, Maret MMXXV


Mula Warman

mula Warman melepas pengaman, dia di lapas pengamanan. seorang perempuan serong rok span, sering ngangkang gibahin orang alim.

mula Warman memeluk bunting, perempuan dengan tangan tergunting, yang menggantung kuku di mulut hening, mayones atau air mata yang meluber?

mula Warman telanjang di penjara, penjara disekelilingi kelambu, ketika kebakaran itu tiba, jenggot Warman sudah tak ada. perempuan itu melahirkan ular kobra. milik polisi penjaga.

Kubang Raya, Maret MMXXV


Perjalanan Menuju Satu Kata

Tuhan, aku mengaku siluman yang siuman setelah digigit lebah ratu. jika kau tahu jiwaku bukan manusia, kenapa kau suruh aku menghamba?

lihat Adam telah jadi pohon hancur jauh di sana. Hawa sedang membangun sejarah airmata.

lalu kata-kata yang kugali dari kegilaan neraka, benar akan jadi metafora?

sebagai penyair pandir, kutuk aku jadi menhir.

Kubang Raya, Maret MMXXV


Peluang Pulang

sudah tak ada rumah

juga bibi yang ramah

tidurlah di tanah

bersama cacing tanah.

jika esok matahari bangkit

apakah matahatimu yang mati akan hidup kembali?

pohon-pohon dendam terendam? airmatamu akan jadi gelegar api.

pulang adalah peta surga dari abu dan ababil.

Kubang Raya, Maret MMXXV


Siti Sito

siti suka soto sito. sito suka rokok siti. mereka maling-malingan dalam diri, untuk menyelam satu sama lain, tenggelam tanpa timbul kecuali sibuk yang lain; di luar nalar nurul.

nurul nusuk udin dalam kabin kepalanya yang dingin. udin sedunia sedang tamasya ke kebun jantung nurul. tiba-tiba siti jadi pisang ambon di mulut sito.

soto diaduk dalam pikiran, udin jadi mangkok cap ayam jago, siti jadi ayah yang macho. sito, ah masabodo.

Kubang Raya, Maret MMXXV

Editor: EKO RAGIL AR-RAHMAN

Kelahiran Pekanbaru 22 Juni 1995. Bergiat di Community Pena Terbang (COMPETER), menulis puisi, cerpen, juga novel online. Karya-karyanya pernah dimuat di beberapa media cetak lokal dan nasional, juga mengikuti beberapa antologi puisi nasional. Sekarang tengah menggali kembali semangat menulisnya di samping menjadi seorang Freelance Editor dan Content Creator.

Written by Muhammad Asqalani eNeSTe
Muhammad Asqalani eNeSTe. Kelahiran Paringgonan, 25 Mei 1988. Merupakan alumnus Pendidikan Bahasa Inggris - Universitas Islam Riau (UIR). Mengajar English Acquisition di TK Islam Annur Bastari. Menulis puisi sejak 2006. Puisi-puisinya terangkum di berbagai media dan memenangkan sejumlah lomba. Ia merupakan Pemenang II Duta Baca Riau 2018. Pendiri Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Cahaya Rumah. Pendiri Community Pena Terbang (COMPETER). Ia mengikuti Residensi Seniman Riau 2023 & 2024. Salah satu Emerging di Balige Writers Festival (BWF) 2023. Adalah Laskar Rempah RI melalui Muhibbah Budaya Jalur Rempah 2024. Buku puisinya Ikan-ikan Kebaikan Terbang dari Sungai ke Langit Lengang, memenangkan lomba buku internasional melalui Festival Sastra Internasional Gunung Bintan (FSIGB) 2024. Ia pernah liburan gratis ke Singapura karena satu puisi dan membacakan puisinya di Nasional University of Singapore 2019. Kini ia menjadi pembicara atau motivator yang diundang ke berbagai sekolah dan helat sastra, baik di Riau maupun nasional. IG: @muhammadasqalanie Profile

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *