Perusahaan Game MiHoYo dan Universitas Jiao Tong Shanghai Bekerja Sama dalam Penelitian Pengobatan Depresi Mayor

Tak ada yang kekal di dunia ini, dan semua makhluk mengalami penderitaan.

Xiao, Karakter Yaksa dalam Genshin Impact

Pengembang gim Genshin Impact, yaitu MiHoYo telah menyepakati kerja sama dengan Rumah Sakit Ruijin Universitas Jiao Tong Shanghai dalam meneliti pengobatan depresi mayor. 

Depresi mayor adalah  gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang terus tertekan atau kehilangan minat dalam beraktivitas, menyebabkan penurunan yang berarti dalam kualitas hidup sehari-hari.

Fakultas Kedokteran Universitas Jiao Tong Shanghai (Rumah Sakit Ruijin) membenarkan telah menandatangani perjanjian untuk laboratorium. Itu dilakukan guna mengeksplorasi brain-computer interface (BCI) atau teknologi antarmuka otak-komputer dan penggunaannya dalam pengobatan klinis dengan perusahaan gim MiHoYo.

Hal tersebut diterangkan dalam tulisan berjudul “Treating depression with Games” di situs web resmi Shanghai Municipal People’s Government.

Dalam berita South China Morning Post, Rumah Sakit Ruijin mengatakan, perawatan tradisional, termasuk penggunaan antidepresan dan terapi kognitif, telah terbukti tidak efektif untuk sekitar 20 persen pasien depresi yang resisten terhadap obat-obatan.

Mengutip data WHO yang menunjukkan ada 350 juta orang di seluruh dunia yang menderita depresi, rumah sakit tersebut mengatakan teknologi BCI mungkin dapat membantu sejumlah besar pasien.

Hype teknologi BCI  ini dipercepat setelah maestro teknologi AS, Elon Musk, mengungkapkan bahwa dia telah mengerjakan teknologi tersebut dengan perusahaan barunya Neuralink. Musk mengatakan, masa depan umat manusia adalah di mana otak manusia terhubung dengan mesin bertenaga AI.

Rumah Sakit Ruijin meluncurkan pusat BCI  Tahun 2020 untuk meneliti menggunakan teknologi baru dalam mendiagnosis dan mengobati depresi. 

Lu Baoliang, Profesor Fakultas Kedokteran Shanghai Jiaotong sekaligus Direktur Lab, mengatakan mereka  dapat membantu mengumpulkan data untuk mendukung dalam terapi stimulasi otak untuk pasien depresi refrakter ― yang menggunakan teknik yang disebut neuromodulasi untuk meningkatkan atau mengurangi aktivitas dalam sistem saraf.

Depresi refrakter atau depresi resisten pengobatan (TRD) adalah istilah yang digunakan dalam psikiatri klinis untuk menggambarkan suatu kondisi yang mempengaruhi orang dengan gangguan depresi mayor (MDD) yang tidak merespon secara memadai terhadap pengobatan antidepresan yang sesuai dalam waktu tertentu.

Sementara, neuromodulasi adalah proses fisiologis di mana neuron tertentu menggunakan satu atau lebih bahan kimia untuk mengatur beragam populasi neuron.

Diagnosa Depresi dari Gim

Lantas bagaimana cara diagnosis depresi dalam Gim? Pada tahap pertama penelitian, Lu Baoliang, Profesor sekaligus direktur lab itu mengatakan, caranya adalah dengan menggunakan video dan pertanyaan interaktif, guna mengumpulkan data indeks untuk mendiagnosa depresi.

“Ke depannya, MiHoYo akan merancang game untuk program di mana kami bisa mengumpulkan informasi seperti gelombang otak dan gerakan mata untuk menilai perhatian pasien dari depresi saat bermain,” ujar pria yang disapa Lu.

Dalam pengamatan Shanghai Daily, terlihat komputer yang dilengkapi perangkat pelacakan gerakan mata dan gelombang otak di lab. Saat pengguna memakai helm untuk menonton video dan menjawab pertanyaan interaktif, gelombang otak dan gerakan mata mereka terekam.

Ketika Wawancaranya dengan Shanghai Daily, Lu mengatakan bahwa ia menemukan beberapa perbedaan dalam indeks ini antara orang sehat dan pasien depresi. Namun, timnya akan mencoba menemukan beberapa aturan atau standar pasti untuk membantu dokter membuat penilaian.

Lu juga mengatakan lebih banyak indeks, termasuk ekspresi wajah, suara dan konduktansi kulit, akan ditambahkan ke sistem.

Lu berpendapat bahwa saat ini diagnosis depresi sangat bergantung pada gambaran pasien dan observasi dokter yang bersifat subjektif.

Ia mengungkapkan tujuan jangka pendek dari penelitian tersebut diharapkan dapat menambahkan parameter yang lebih obyektif ke dalam proses dan membantu menangani depresi dengan lebih baik. Sementara dalam jangka panjang, lab akan mengembangkan produk untuk mengobati penyakit.

Harapan dari penelitian, Implan Otak, dan Kehendak Bebas

Dalam penelitian tersebut, Lu mengatakan misalnya dapat mengembangkan permainan untuk menyesuaikan emosi pasien. Kemudian membuat robot yang bisa dimiliki pasien di rumah untuk merekam hidupnya sehingga bisa membantu dokter memantau kondisi dan kemanjuran terapinya. Robot juga dapat berinteraksi dengan pasien sesuai dengan kondisinya.

Walter Glannon, profesor filsafat di Universitas Calgary di Alberta dalam pembukaan esainya “The Free-Will FiX”. Ia bertanya, apakah implan otak baru dapat memulihkan otonomi ke pikiran yang rusak, tetapi dapatkah implan tersebut menjawab pertanyaan apakah ada kehendak bebas?

Singkatnya, di akhir esai, Glannonis mengungkapkan kapasitas untuk memilih dan berkehendak bebas bergantung pada bagaimana otak menghasilkan dan menopang pikiran.

Bagi mereka yang otaknya retak karena cedera atau penyakit, prostesis saraf dapat membantu menjalankan dan menyelesaikan proyek untuk mewujudkan kemanusiaan mereka dalam berbagai cara.