Terlahir di masa//
Prestasi tanpa asa//
Lakukan semua//
Berkelana di semesta//
Sepenggal lirik di atas adalah single terbaru Rumahsakit berjudul “Metro” yang rilis pada 4 Agustus 2023. Melalui akun resminya di Instagram, Rumahsakit (@rumahsakitband) menginformasikan bahwa lagu tersebut diambil dari album yang akan dirilis. Singel terbaru itu diproduseri oleh Lafa Pratomo.
Sedikit cerita, saya dan doi saya tidak pernah menemukan selera yang sama dalam musik. Namun, band Rumahsakit menyatukan selera kami. Misalnya lagu “Kuning” yang bisa bikin aku dan doi bisa bernyanyi bersama saat sibuk bekerja atau saat sedang bersantai.
Kembali ke singel “Metro”. Ketika “Metro” baru saya putar, aransemen musiknya terkesan mirip electro pop “Skylight” dari Ping Pong Club. Sementara untuk lirik, sekilas saya mengira ada pesan berupa nihilis optimis di dalamnya. Itu seperti, hidup ini tetap layak untuk dijalani. Namun pada penggalan lirik berikutnya, kamu mungkin bakal menyadari pandangan mengenai tidak bernilainya hidup.
Ya…//
Kami adalah…//
Penerus jalanmu//
Terasing…//
Namun tetap jalani//
Hidup ku…//
Aaa…//
Cara ku…//
Albert Camus, si filsuf asal Prancis itu juga berujar bahwa hidup ini tidak berarti, tetapi layak untuk dijalani. Asalkan, kita menyadari bahwa hidup ini tidak berarti. Kemudian, di lirik selanjutnya, begini:
Satukan tujuan…//
Dan nikmati bersama…//
Kuatkan niatan…//
Untuk wujudkan semua//
Hidupku…//
Caraku…//
Hidupmu…//
Caramu…//
Mimpiku…//
Lirik di atas juga menampilkan pandangan nihilis optimis, yakni seperti pandangan Robert Louis Stevenson. Bahwa menjadi diri kita sendiri, dan menjadi apa yang kita mampu untuk menjadi, satu-satunya tujuan hidup. Band ini seperti berkata: ayo kita isi ruang ini dengan nilai kita sendiri.
Sementara untuk klip video yang berkonsep video eksposur dengan siluet hiruk-pikuk kota, seolah menjadi representasi dari single “Metro”. Meskipun, eksekusi Mark Najoan pada video lirik seperti ini sudah sangat jamak ditemukan.
Band yang berdiri sejak 1994 ini diketahui sudah merilis beberapa album. Diantaranya: Self-titled, Nol Derajat, +imless, dan 1+2 (Album ini menjadi penanda Rumahsakit kembali bermusik sejak tahun 2004). Harapan saya, di album Rumahsakit terbaru ini, Rumahsakit masih bisa membuat aku dan doi bisa bernyanyi bareng.