SELASWARA — Di Kotaraja, bunyi tak selalu lahir dari speaker. Ia datang dari kulit dan kayu: Gendang Beleq, kesenian Sasak yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia (SK No. 238/M/2013). Dentumnya bukan sekadar hiburan; ia penanda kebersamaan yang sudah lama mengiringi upacara dan perayaan di Lombok.
Tahun ini, KKN PMD Universitas Mataram bersama Pemerintah Desa merangkai perayaan 17 Agustus menjadi Kotaraja Fest 2025—gelaran perdana yang menjembatani tradisi dan panggung modern. Formatnya dua babak: Traditional Session (sore) dan Modern Session (malam). Sore dibuka Gendang Beleq dan talkshow budaya bersama tokoh adat, lalu Kelentang Nunggal dari Padukuhan Kedondong menutup bagian tradisi. Malamnya, panggung diserahkan pada Papercat, Svara, dan Laloe Band sebagai guest star—sebuah alur yang rapi: dari akar menuju gemerlap.
Konteksnya pas untuk Kotaraja. Desa ini terdaftar dalam jejaring Desa Wisata Budaya—sebuah pengakuan bahwa tradisi di sini bukan benda museum, melainkan ekosistem yang hidup dan layak dikunjungi. Di platform resmi Kemenparekraf, Kotaraja dicatat memiliki kekayaan atraksi budaya, kuliner, hingga alam; Gendang Beleq bahkan tampil sebagai salah satu atraksi desa.
Di balik dentumannya, Gendang Beleq menyimpan kisah yang lebih tua dari panggung malam modern. Sejumlah kajian folklor dan musikologi mencatat fungsinya pada masa silam: mengiringi dan menyemangati barisan prajurit—sebuah bunyi yang mengatur langkah, memompa keberanian, sebelum kemudian bertransformasi menjadi pertunjukan seremonial dan hiburan rakyat.
Kenapa penting? Karena festival seperti Kotaraja Fest mengembalikan panggung kepada warga. UMKM kuliner dari tiap dusun digelar dalam satu sentral kawasan, mempertemukan penonton dengan resep, bumbu, dan cerita dapur rumah; sementara musik pop menarik generasi muda mendekat—menciptakan lintasan di mana tradisi bertemu kebiasaan baru. Ini bukan sekadar “hiburan 17-an”, ini cara desa mengafirmasi identitasnya.
Catat yang perlu kamu tahu
- Tanggal & tempat: 17 Agustus 2025, Gelanggang Desa Kotaraja
- Format acara: Traditional Session (sore) → Modern Session (malam)
- Pengisi: Gendang Beleq, talkshow budaya, Kelentang Nunggal, Papercat, Svara, Laloe Band (guest star)
- Bonus: bazar kuliner & kuis on-site.
Datang lebih awal, pilih sudut terbaik di depan panggung, dan jangan lupa dukung lapak-lapak kuliner warga. Kotaraja Fest 2025 adalah alasan yang cukup untuk melewatkan sore di desa budaya—senja dibuka gendang, malam ditutup lagu.