SELASWARA.COM — Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menegaskan pentingnya membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celsius saat menghadiri Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada bulan Mei lalu. Target ini masih menjadi tantangan sejak Persetujuan Paris hampir sepuluh tahun lalu. Pada tahun 2024, pemanasan global mencapai ambang batas ini untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Data dari Layanan Perubahan Iklim Copernicus Uni Eropa menunjukkan bahwa suhu global selama periode Februari 2023 hingga Januari 2024 mencapai 1,52°C. Ini sejalan dengan tren pemanasan yang terus meningkat. Komisi Eropa juga melaporkan bahwa bulan Mei 2024 menjadi bulan terpanas dalam sejarah, menandai dua belas bulan berturut-turut dengan suhu terpanas.
Gerakan Sadar Lingkungan Mahasiswa UNRAM
Dalam semangat kepedulian terhadap lingkungan dan upaya pelestarian alam, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Mataram (UNRAM) telah melaksanakan kegiatan penanaman 350 bibit pohon di Dusun Tempasan dan Pringgasela Induk pada tanggal 28 Juli 2024.
Kegiatan ini dilakukan bekerja sama dengan penduduk setempat dan merupakan bagian dari program tematik dengan fokus pada penghijauan dan keberlanjutan lingkungan.
Penanaman pohon ini dilakukan di jalur akses menuju destinasi wisata Loang Landak, yang dikenal sebagai salah satu destinasi wisata populer di Tempasan. Dengan dilengkapi berbagai fasilitas seperti area foto, gazebo, dan tempat pembuangan sampah, kegiatan ini bertujuan untuk menambah area hijau serta meningkatkan keindahan dan nilai tempat wisata, yang diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan.
Kegiatan ini bukan hanya sekedar penanaman pohon biasa, melainkan
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya lebih besar untuk mendukung pariwisata berkelanjutan di Tempasan. Dengan penanaman pohon-pohon ini, diharapkan dapat menciptakan sebuah ekosistem yang seimbang, di mana keindahan alam dapat dinikmati bersama dengan lebih nyaman.
Manfaat dan Dampak Positif
Penanaman bibit pohon ini tidak hanya berkontribusi pada peningkatan kualitas udara dan pengurangan erosi tanah, melainkan sebuah inisiatif yang bertujuan untuk memperkaya keanekaragaman hayati dan memperindah panorama alam di Tempasan. Pesan kegiatan ini juga memberikan nilai edukasi yang tinggi bagi masyarakat setempat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat Pringgasela, yang berpartisipasi aktif dalam proses penanaman dan berkomitmen untuk merawat pohon-pohon tersebut hingga tumbuh besar. Ini menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UNRAM telah berhasil membangkitkan semangat gotong royong dan kebersamaan dalam upaya pelestarian lingkungan.
Penanaman bibit pohon seperti Ketapang kencana, Tabe buya, Rambutan, Trambesi, Minyak kayu putih, Kluih, Daun salam, Kemiri, Mangga, Sentul, dan Alpukat, tidak hanya menambah estetika lingkungan, tetapi juga berkontribusi pada kualitas udara yang lebih baik, lingkungan yang lebih sehat dan menambah komoditas yang dapat dinikmati masyarakat setempat.
Penghijauan disamping itu sejalan dengan program pemerintah desa yang terus mendorong dan mendukung inisiatif-inisiatif serupa sebagai bagian dari upaya pembangunan berkelanjutan.
Diharapkan, kegiatan penanaman bibit pohon oleh mahasiswa KKN UNRAM ini dapat menjadi inspirasi bagi kegiatan serupa di wilayah lain, sehingga gerakan penghijauan dan pelestarian lingkungan dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif yang lebih luas lagi bagi kehidupan kita bersama.