Berita

Desa Menceh Prioritaskan Suara Anak dalam Musrenbang untuk Pencegahan Perkawinan Anak dan Kekerasan Seksual

Written by redaksi.selaswara · 1 min read >

SELASWARA.COM — Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Anak di Desa Menceh, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, pada 15 April 2025, menempatkan suara anak sebagai prioritas utama dalam upaya pencegahan perkawinan anak dan kekerasan seksual.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Power to You(th), yang dijalankan oleh Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI), didirikan pada tahun 1997, sebelumnya bernama Rutgers Indonesia, yang fokus pada isu Kesehatan Reproduksi dan Hak Reproduksi (SRHR), dan pencegahan Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS).

Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS tahun 2023, NTB memiliki prevalensi perkawinan anak tertinggi di Indonesia (17,32%), dan data DP3AP2KB Provinsi NTB menunjukkan peningkatan kasus perkawinan anak dan kekerasan seksual terhadap anak dalam tiga tahun terakhir.

Angka kekerasan seksual terhadap anak di NTB pada tahun 2022 mencapai 188 kasus. Melihat kondisi ini, YGSI menginisiasi Musrenbang Anak sebagai wadah partisipasi anak dalam pembangunan.

“Tujuan Musrenbang Anak ini adalah agar anak dan orang muda menyampaikan pendapatnya untuk pencegahan dan penanganan perkawinan anak, Kehamilan Remaja, dan Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS),” jelas Samsul, Field Official YGSI.

Harapannya, tambahnya, suara anak ini menjadi program prioritas pemerintah dan pemangku kepentingan di Lombok Timur.

Di Desa Menceh, peserta Musrenbang Anak terdiri dari berbagai unsur, termasuk perwakilan anak, perempuan, dan tokoh masyarakat beserta kehadiran pihak pemerintah desa. Hasil pemetaan masalah anak yang direkomendasikan akan dibahas dalam Musrenbang Desa tahun ini.

“Di Desa Menceh, kita akan mendorong hasil suara anak ini sebagai program untuk pencegahan dan penanganan masalah anak di desa. Dan akan dibahas dalam Musrenbangdes untuk tahun ini,” tambahnya lagi.

Sekretaris PATBM Desa Menceh, Zainul Fiqriady, menekankan pentingnya Musrenbang Anak sebagai wadah partisipasi anak dalam pembangunan desa.

Menurutnya, forum ini memungkinkan anak-anak untuk menyampaikan kebutuhan, harapan, dan gagasan mereka, sehingga program dan kebijakan desa menjadi lebih inklusif dan ramah anak.

Lebih lanjut, Fiqriady melihat Musrenbang Anak sebagai sarana untuk menumbuhkan kesadaran partisipatif, rasa tanggung jawab, dan menciptakan lingkungan desa yang adil dan berkelanjutan bagi semua.

Rekomendasi yang dihasilkan akan disampaikan ke Musrenbang Kabupaten oleh perwakilan anak terpilih. Dengan demikian, Desa Menceh berkomitmen untuk menjadikan suara anak sebagai landasan dalam pembangunan desa yang berpihak pada anak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *