Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Lombok Timur, 06 Juli 2024. BEM Fakultas Tarbiyah IAIH Pancor dan Ruang Baca Keluarga Nomaden menyelenggarakan kegiatan diskusi melalui Nobar dan Bedah Film. Kegiatan ini mempunyai orientasi untuk merangsang daya pikir kritis mahasiswa dan meningkatkan literasi.

Kegiatan nobar dan bedah film dimulai pada pukul 19:00-22:25 WITA yang diadakan di Sinergi Kopi, Sawing, Majidi. Kegiatan diskusi diikuti oleh puluhan mahasiswa dari berbagai universitas. Tema yang dibahas dalam diskusi tersebut adalah “Meningkatkan Daya Kritis dan Meningkatkan Literasi Melalui Bedah Film.” Hadir sebagai pemateri Bung Ari yang membahas film dari segi auto-antropologi, dan Bung Aji yang membahas dari perspektif filsafat.

Film yang dibedah berjudul “IDIOCRACY.” Film ini menggambarkan keadaan 500 tahun mendatang di saat kebodohan, syahwat, dan konsumerisme merajalela, termasuk penurunan intelegensi dampak dari generasi awal yang enggan memprioritaskan pendidikan. Kita kerap menanggalkan kegiatan membaca dan terlena dengan kecanggihan teknologi sehingga membuat kita semakin malas.

Kita juga terlalu doyan dengan junk food serta terlalu sering terpapar polusi. Di dalam film ini banyak hal yang dikritik secara vulgar terkait dengan problem-problem yang paling pokok di masyarakat, seperti pendidikan, eksploitasi, sampah, dan lain sebagainya. Dan di akhir film ini mempunyai pesan yang luar biasa, “Kembalilah ke masa lalu dan katakan pada orang-orang agar jangan berhenti belajar. Tetaplah membaca buku dan menjaga pola hidup sehat.”

“Di dalam film terdapat beberapa kritik terhadap realita hari ini, yaitu manusia yang cenderung dengan sifat pragmatis dan sikap patron terhadap orang-orang tertentu yang menjadi validator terhadap kebenaran,” jelas Aji sebagai pemantik di bedah film tersebut.

Dalam bedah film yang mengkaji tentang pembentukan nalar kritis mahasiswa dan mengakarkan literasi melalui karya film secara teknis berbentuk kegiatan diskusi dan komunikasi dua arah antara pemantik dan audiens. Dalam forum tersebut, pemantik menyampaikan substansi dari film dan argumentasi yang kemudian akan didiskusikan secara objektif.