Pringgasela, SELASWARA.COM — Pemerintah Kabupaten Lombok Timur melalui Dinas Kesehatan dan Puskesmas Pringgasela menggelar sosialisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 5 pilar untuk kepala desa se-kecamatan Pringgasela. Sosialisasi ini dilaksanakan di aula kantor camat Pringgasela pada Senin (28/8). Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan motivasi kepada para kepala desa tentang pentingnya menerapkan STBM 5 pilar di desa-desa mereka.
STBM 5 pilar adalah program pemerintah yang meliputi lima pilar, yaitu: 1) stop buang air besar sembarangan (BABS); 2) cuci tangan pakai sabun (CTPS); 3) pengelolaan air minum dan sanitasi rumah tangga (AMSR); 4) pengelolaan sampah berbasis masyarakat (PSBM); dan 5) pengelolaan limbah cair rumah tangga (PLCRT).
Dalam sosialisasi ini, penekanan diberikan pada pilar ke-4 dan ke-5, yaitu PSBM dan PLCRT. PSBM adalah upaya untuk mengurangi, memilah, mendaur ulang, dan memanfaatkan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat dengan melibatkan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat. Sedangkan PLCRT adalah upaya untuk mengolah limbah cair yang berasal dari kegiatan rumah tangga, seperti cucian, mandi, dan buang air, agar tidak mencemari lingkungan dan sumber air bersih.
Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur menjelaskan bahwa PSBM dan PLCRT sangat bermanfaat bagi kesehatan, lingkungan, dan ekonomi masyarakat.
Manfaat PSBM dan PLCRT Bagi Kesehatan
Dengan PSBM dan PLCRT, masyarakat dapat menghindari penyakit yang ditularkan melalui sampah dan limbah cair, seperti diare, tifus, kolera, dan leptospirosis. Penyakit-penyakit ini dapat menyebabkan kematian, terutama pada anak-anak.
Manfaat PSBM dan PLCRT Bagi Lingkungan
Dengan PSBM dan PLCRT, masyarakat dapat menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan. Sampah dan limbah cair yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari lingkungan, seperti sungai, danau, dan tanah. Pencemaran lingkungan dapat menyebabkan kerusakan ekosistem dan mengganggu kesehatan masyarakat.
Manfaat PSBM dan PLCRT Bagi Ekonomi Masyarakat
Dengan PSBM dan PLCRT, masyarakat dapat menghasilkan pendapatan tambahan dari produk-produk yang dihasilkan dari daur ulang sampah dan limbah cair, seperti pupuk organik, biogas, kerajinan tangan, dan sabun.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur, dr. Iswandi, mengatakan bahwa pemerintah kabupaten Lombok Timur berkomitmen untuk mewujudkan target STBM 5 pilar di seluruh desa di kabupaten Lombok Timur. “Kami akan terus bekerja sama dengan seluruh stakeholder terkait untuk mewujudkan target ini,” kata Iswandi.
Rini Handayani: PSBM dan PLCRT Dukung Sapta Pesona Pariwisata Desa
Kepala Puskesmas Pringgasela, dr. Rini Handayani, mengatakan bahwa PSBM dan PLCRT juga merupakan bagian dari upaya mendukung sapta pesona dalam pembangunan pariwisata desa di wilayah kerja puskesmas. “Dengan menerapkan PSBM dan PLCRT, masyarakat dapat menciptakan desa-desa yang aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah, dan kenangan,” ungkapnya.
Dalam sosialisasi ini, 10 kepala desa se-kecamatan Pringgasela yang hadir menyatakan komitmennya untuk menerapkan STBM 5 pilar di desa-desa mereka. Mereka akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menerapkan STBM 5 pilar.
Puskesmas Pringgasela berencana untuk mendeklarasikan PSBM dan PLCRT di seluruh desa-desa di wilayah kerjanya pada hari ulang tahun Lombok Timur yang ke-128 yang akan jatuh pada tanggal 18 September 2023. Untuk itu, puskesmas Pringgasela mengharapkan dukungan dan kerjasama dari para kepala desa untuk mensosialisasikan dan mengimplementasikan PSBM dan PLCRT di desa-desa mereka.
Salah satu staf puskesmas Pringgasela yang turut hadir dalam sosialisasi ini adalah Ibu Haerani, S.K.M., yang baru-baru ini mendapat penghargaan sebagai nakes teladan tingkat nasional. Haerani menyampaikan bahwa STBM 5 pilar merupakan program yang sangat penting untuk menjaga kelangsungan hidup masyarakat. Ia berharap bahwa dengan sosialisasi ini, para kepala desa dapat menjadi agen perubahan yang mendorong masyarakat untuk hidup sehat, bersih, dan sejahtera.